Cari Blog Ini
Mengenai Saya
INFORMASI
Blog ini adalah merupakan hasil kajian teoritis dan kritis dari fakta dan fenomena sosial yeng terjadi di Indonesia dengan menggunakan konsep studi kasus dan kajian pustaka dari sumber-sumber yang kredibel, sehingga keautentikan dalam sistematika penulisan ini bisa dipertanggung jawabkan sebagimana mestinya.
Oleh karena itu, penulis dengan hormat agar tulisan ini dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan jangan salahgunakan.
Semoga tulisan sederhana ini bisa bermanfaat dan menambah hazanah keilmuan kita dalam mengarungi bahtera kehidupan.
Dikuasakan oleh Blogger.
Blog Archive
Popular Posts
-
POTRET PEMIMPIN DI NEGARA DUNIA KETIGA YANG HAUS AKAN KEKUSAAN Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, budaya, Bahasa, d...
-
PERANAN MAHASISWA DALAM PENGIMPLEMENSIAN KONSEP P4GN (PENCEGAHAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA) DI LINGKUNGAN K...
-
SOLUSI DAN METODE ALTERNATIF DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA Fenomena Korupsi bukanlah hal yang tabu dan tidak asing lagi di ten...
-
MEMBELA YANG BENAR ATAU YANG BAYAR? Negara Indonesia merupakan negara kesatuan dari berbagai suku bangsa mulai dari sabang sampai merauke...
-
REFLEKSI PERAN AGENT COMMUNITY DEVELOPMENT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DI INDONESIA; SEBUAH TELAAH TEMATIK TERHADAP JURUSAN PENGEMBANGA...
Pengikut
Isnin, 15 Disember 2014
POTRET PEMIMPIN DI NEGARA DUNIA KETIGA YANG HAUS AKAN KEKUSAAN
Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya alam, budaya,
Bahasa, dan lainnya. Namun diasamping itu, Indonesia juga kaya akan orang
miskin, pengangguran, pelaku korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) dan
masalah-masalah sosial lainnya yang membuat nama Indonesia tenggelam di tengah
gempuran modernisasi. Lebih jauh dari itu, yang membuat kita miris akan dan
sakit hati adalah para penghiat-penghiat bangsa karena keterlenaannya dengan
harta yang mereka dapat secara sekejap karena telah mejadi wakil rakyat yang
duduk di kursi majelis permusyawaratan rakyat yang empuk nan nyaman.
Pemilu legislatif gendangnya sudah dibunyiakan, yang menandakan
pesta demokrasi Indonesia sudah dimulai dengan menggunakan beberapa konsep dan
sistem yang tidak disukai oleh warga nergaranya sendiri. Bahkan baru-baru ini,
hasil penghitungan suara legislatif sudah di dilaksanakan juga walaupun dalam
perjalananya masih harus bertatih-tatih karena adanya konspirasi di sana-sini.
Indonesia…indonesia, sungguh malang nasib mu, bukannya kamu
dimajukan sesuai dengan amanat funding father yang terkenal dengan tri sakti “ berdaulat secara politik,
berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial”, namun nampaknya
hal tersebut hanya berada di angan-angan kita saja dan jauh dari harapan karena
kita berada di bawah pemimpin yang rakus yang setara dengan tikus.
Selain itu, apakah kita masih ingat polemik tentang kebakaran
hutan, ilegaloging, perusakan alam seperti yang terjadi di Bangka Belitung? Apa
yang dilakukan oleh pemimpin kita? Mereka hanya bisa bertamasya, liburan,
senang-senang belaka diatas penderitaan bangsa, dan alam kian yang menderita.
Benar apa yang kemukakan oleh Craig Johnson dalam bukunya “Pembangunan Tanpa
Teori” suatu pemahaman kritis terhadap politik dan ideologi dari
pembangunan mengharuskan dilakukannya suatu penyeliddikan yang terbuka megenai
nuansa dan keberagaman dari apa yang membentuk diskursus dominan.
Maka dari itu, pemimpin rakyat janganlah pernah berfikir egois dan
sekehendaknya yang nantinya akan merugikan kita semua. Ingatlah janji mu yang
ketika orasi seperti tukang jual jamu, menawarkan kesana kemari agar bisa dapat
suara mereka yang menentukan masa depan bangsa dan negara jangan kau sia-siakan
belaka.
Itu
hanya sekelumit saja dari polemik-polemik yang ada di negara kita. Masih banyak lagi yang bahkan lebih parah
dari itu. Kita sebagai penerus dan harapan bangsa marilah kita selalu junjung
dan tegakkan yang benar bukan yang bayar.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
0 ulasan:
Catat Ulasan
kesopanan lebih tinggi nilainya dari pada kecerdasan